Banyak orang akan merasa putus asa dan stress di saat pertama
kali melihat huruf mandarin dan artinya, yang memang kebetulan bukan huruf
abjad, seperti inggris atau indonesia yang mudah diejakan, klo masih belum
lancar ikutin aja kursus mandarin. Dapat dikatakan huruf mandarin itu adalah
huruf yang harus dihafalkan dan latihan menulis, tidak ada jalan lain. Tetapi,
begitu kita dapat menghafalkan beberapa huruf dasarnya beserta artinya, maka
untuk proses belajar selanjutnya akan terasa mudah. Oleh karena itu dibutuhkan
ketekunan, kerajinan dan jangan pernah putus asa.
Nada
ucapan bahasa mandarin itu terdiri dari 5 nada, yaitu nada pertama (tinggi dan
panjang), nada kedua (menaik), nada ketiga (menurun sedikit kemudian naik), nada
keempat (menurun dan singkat) dan nada kelima (netral). Umumnya yang dipakai
adalah nada pertama sampai ke keempat. Masing-masing nada mempunyai arti
tersendiri, sehingga jika diucapkan dengan nada yang salah, maka artinya pun
akan membingungkan orang yang mendengarkannya. Untuk itu, janganlah bosan untuk latihan nada bahasa mandarin.
3. Sesering mungkin latihan mendengarkan bahasa mandarin
Sering-seringlah
mendengarkan bahasa mandarin, baik itu di film, lagu atau rekaman buku latihan
pelajaran mandarin. Dengan demikian telinga kita akan terbiasa mendengarkan
bahasa mandarin dan kemungkinan besar kita akan dapat mudah mulai mengikuti
percakapannya.
4. Perbanyak
latihan menulis huruf mandarin
Sesulit
apapun huruf mandarin, harus tetap sering latihan menulis. Semakin banyak kita
latihan menulis, maka semakin mempermudah bagi kita untuk mengingat huruf
mandarin dan bahkan artinya. Sebagai informasi tambahan, di dalam era
komputersasi ini, maka sebagian besar orang menggunakan komputer untuk mengetik
mandarin, jadi tidak sedikit juga orang yang tidak bisa menulis huruf mandarin
dengan menggunakan tangannya sendiri.
Susunan
pola kalimat bahasa mandarin, tidaklah sesulit inggris yang banyak sekali
“tenses”. Dalam bahasa mandarin coba deh cek di kursus mandarin, dapat dikatakan
tidak ada “tenses” dan sebagian besar susunan pola kalimat bahasa mandarin itu
hampir sama dengan bahasa indonesia, sehingga sangat mudah untuk dipelajari.
Referensi :
Referensi :
- Jeremy Ritoni Alfajri (saya pribadi)
- Zaenal Arifin (2001), 1001 Kesalahan Berbahasa, Jakarta: Ademia Pressindo (Source: Buku)