A. Manajemen
Operasional
Prinsip dasar manajemen merupakan suatu proses
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen operasional
bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi. Secara umum, definisi mengenai manajemen
operasional merupakan proses pengambilan
keputusan mengenai penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi dalam rangka
menghasilkan barang atau jasa sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu,
tepat jumlah, tepat mutu, dengan alokasi biaya efisien.
oleh karena itu
manajemen operasional
mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi operasional.
Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang
menciptakan nilai produk baik barang maupun jasa melalui proses
transformasi input menjadi output.
Orientasi
manajer operasional adalah mengarahkan hasil output dalam kuantitas, kualitas, harga, waktu
serta tempat tertentu yang sesuai dengan permintaan user atau konsumen.
Proses manajemen terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan pekerja, pengarahan dan
pengendalian. Manajemen operasional menerapkan manajemen inti pada pengambilan keputusan pada fungsi manajemen operasional. Bidang manajemen operasional masih terbilang muda, tetapi sejarahnya amatlah
kaya dan menarik.
Peningkatan kehidupan dan disiplin ilmu manajemen operasional disebabkan adanya inovasi dan bantuan pemikiran banyak orang. Manajemen operasional akan terus berkembang dengan adanya bantuan dari disiplin ilmu lain, termasuk teknik industri dan sains
manajemen. Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika) juga memberikan
kontribusi pada kemajuan manajemen operasional.
B. Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Ada beberapa aspek yang saling berhubungan dalam suatu
ruang lingkup manajemen operasional meliputi :
· Aspek Struktural
aspek mengenai pengaturan komponen yang membangun
suatu sistem manajemen operasional yan saling berinteraksi antara satu sama
lainnya.
·
Aspek Fungsional
aspek yang berkaitan dengan manajerial dan
pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja
optimal.
· Aspek Lingkungan
sistem dalam manajemen operasional yang berupa
pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat
dengan lingkungan.
C. Peran Manajemen Operasional
Peranan dan fungsi dari manajer
operasional sangat strategis dalam mengembangkan sistem proses produksi yang kuat
untuk menciptakan produk atau jasa lebih efisien dan efektif.
Jika disesuaikan
dengan pengertian manajemen operasional, seorang manajer harus benar-benar
paham keseluruhan proses yang ada di dalam perusahaan. Mereka dilibatkan soal
pengkoordinasian proses beserta pengembangan terbarunya sambil mengevaluasi
kembali strukturnya. Dalam hal ini,
organisasi dan produktifitas menjadi hal yang paling dibutuhkan ketika menjadi
seorang manajer operasional. Ia harus bisa berada di posisi yang sangat
fleksibel.
Beberapa tugas pokok Manajer Operasional
dalam proses produksi antara lain :
·
Perencanaan kualitas dan kuantitas bahan baku dalam
proses produksi.
·
Menentukan dan mengatur letak layout pabrik.
·
Menentukan dan mengatur lokasi gudang persediaan dan
peralatan mesin yang efisien agar penghematan waktu dalam mobilisasi.
·
Melakukan pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin
adanya keandalan dan kontinuitas operasional.
·
Menciptakan strategi produk yang berkualitas dan unik
agar dapat bersaing di pasar dengan biaya efektif.
·
Menentukan schedule
kerja yang efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja.
·
Bertanggungjawab terhadap kontinuitas hasil produksi.
D. Tujuan
Manajemen Operasional
Para manajemen
dalam organisasi dalam pelaksanaan manajemen
produksi/operasi bertujuan untuk mengatur penggunaan resources yang
ada baik yang berupa bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan perlengkapan,
sedemikan rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Dengan demikian kita perlu mempelajari menajemen operasional karena :
Dengan demikian kita perlu mempelajari menajemen operasional karena :
a.
Manajemen
operasional merupakan salah satu dari tiga fungsi utama untuk membuat barang
dan jasa dari seluruh organisasi perusahaan, yaitu :
·
Pemasaran
yang membuat adanya permintaan atau mendapat pesanan untuk pembuatan suatu
barang.
·
Produk/poerasi
yang menghasilkan produk
·
Keuangan
atau akuntansi yang memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar
seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang
b.
Untuk
mengetahui bagaimana cara memproduksi suatu barang dan jasa
c.
Fungsi
produksi merupakan bagaian yang paling penting dan mahal, misalnya untuk
perbaikan-perbaikan pelayanan kepada konsumen.
d.
Untuk
mengetahui tugas-tugas penting dari seorang manajer operasional
E.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Operasional
Adapun fungsi
mengenai manajemen operasional diantara sebagai berikut :
a. Perencanaan
: meliputi seluruh kegiatan mulai dari penentuan barang atau jasa yang akan
dibuat, perencanaan pengadaan dan penanganan sumberdaya-sumberdaya yang akan
diolah, penentuan jumlah dan jenis serta penataan letak (layout) mesin-mesin
dan peralatan yang akan digunakan, penentuan cara dan teknik pengolahan yang
akan digunakan, penentuan ciri-ciri dan sifat yang harus dimiliki oleh barang
atau jasa yang dihasilkan serta penetapan waktu kapan barang dan jasa yang
bersangkutan sudah harus siap untuk dipasarkan.
b. Pengorganisasian
: meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis sumberdaya manusia yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan
c. Proses
: seluruh kegiatan untuk mendapatkan keterangan tentang setiap kegiatan yang
dilaksanakan di dalam kegiatan operasi dan produksi.
d. Pengawasan
: meliputi seluruh kegiatan yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan menjamin
agar berbagai kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan itu sudah sesuai
dengan apa yang telah direncanakan.
Ø Pengambilan Keputusan
Dilihat dari sudut pandang kondisi atas keputusan
yang harus ditempuh, ada empat (4) macam pengambilan keputusan yaitu:
·
Pengambilan
keputusan mengenai suatu peristiwa yang pasti
·
Pengambilan
keputusan mengenai peristiwa yang memiliki resiko
·
Pengambilan
keputusan mengenai suatu peristiwa yang tak pasti
·
Pengambilan
keputusan mengenai peristiwa yang muncul akibat pertentangan dengan kondisi
yang lain.
Ø Contoh Kegiatan
Manajemen Operasional Disektor Barang Dan Jasa
Adapun
contoh kegiatan manajemen operasional disektor barang dan jasa yang diantaranya
yaitu:
· Produk Barang
Manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, berbagai pabrik pembuatan produk barang, pertambangan, industri berat maupun ringan, konstruksi, otomotif, perumahan.
Manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, berbagai pabrik pembuatan produk barang, pertambangan, industri berat maupun ringan, konstruksi, otomotif, perumahan.
· Produk Jasa
Jasa professional, pendidikan, hukum, kesehatan, perdagangan, layanan masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi, hiburan, administrasi, real estate, jasa perbaikan.
Jasa professional, pendidikan, hukum, kesehatan, perdagangan, layanan masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi, hiburan, administrasi, real estate, jasa perbaikan.
Ø Bidang
Kegiatan yang Memerlukan Keahlian Menajamen Operasional
Adapun
bidang kegiatan yang memerlukan keahlian manajemen operasional yang diantaranya
sebagai berikut:
v Manajer Pabrik “Plant
Manager”
Manajemen
pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian,
manajemen persediaan, termasuk pengelolaan karyawan di bagian operasional
maupun pengelolaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.
v Direktur Pembelian
“Director of Purchashing”
Mengenai
fungsi pembelian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau
membuat keterkaitan dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas
operasi.
v Manajer Mutu “Quality
Manager”
Mengenai
konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua aspek operasional
karena kualitas merupakan tanggung jawab secara bersama diantara semua pihak
yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi operasional.
v Konsultan Perbaikan
Proses “Process Improvement Consultants”
Berkaitan
dengan desain proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai
perbaikan proses untuk operasi perusahaan.
v Manajer Dan Perencana
Rantai Pasokan “Supply Chain Manager Planner”
Bertanggung
jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan
supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material
Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih
dalam dunia bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan.
Ø Hubungan
Manajemen Operasional dengan “Supply Chain”
Supply
Chain
diartikan dengan logistik. Bidang ini berhubungan dengan proses produksi dan
distribusi barang. Dalam hal ini, “supply chain” mengatur distribusi
barang ke suplier, manufaktur dan retailer sehingga sampai ke tangan konsumen.
Intinya “Supply Chain” ini
selalu berhubungan langsung dengan produk jadi serta mengirim hal-hal yang
berhubungan dengan perusahaan seperti barang yang dibutuhkan di perusahaan.
Manajemen operasional sangat erat
kaitannya dengan “supply chain”atau SCM (Supply Chain Management). Mereka
harus paham tren global dan lokal, memahami permintaan konsumen dan kapasitas
bahan produksi.