Rabu, 15 April 2020

Ekonomi Manajerial

 1.     Pengertian Ekonomi Manajerial

Ekonomi Manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis  ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai maksud atau tujuan dengan cara yang lebih efesien. Menurut Evan J. Douglas (1995), pengertian dari ekonomi manajerial adalah bagian ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan sebuah perusahaan atau organisasi.

2.     Ruang Lingkup mengenai ekonomi manajerial
Jika disederhanakan ruang lingkup ekonomi manajerial meliputi tiga aspek penting, antara lain:
·      Terkait dengan teori ekonomi
Dalam ekonomi manajerial setiap tindakannya didasarkan pada teori ekonomi baik itu mikro ataupun kebijakan ekonomi makro. Mengingat segala bentuk aktivitas ekonomi menyentuh semua aspek dari yang kecil hingga yang besar. Teori ekonomi ini bertindak sebagai alternatif untuk memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi sehingga strategi dan persiapan yang dipersiapkan oleh masing-masing pihak tepat sasaran dan tentunya mampu mengembangkan perekonomian.
·      Terkait dengan ilmu keputusan
Inti atau fokus ekonomi manajerial adalah bagaimana seorang pihak atau kelompok mampu memutuskan apa yang terbaik bagi mereka dan orang lain. Dimana dengan adanya ekonomi manajerial, semua pihak mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
·      Terkait dengan ilmu administrasi bisnis
Ekonomi manajerial tidak bisa dilepaskan dengan fungsi administrasi bisnis, dimana meliputi akutansi, pemasaran, produksi, SDA dan SDM serta lainnya. Hal-hal tersebut tentunya dibutuhkan dalam ekonomi manajerial dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

3.       Tujuan dari ekonomi manajerial
·         Mengatur Keuangan
Dengan ekonomi manajerial dapat digunakan untuk mengatur sistem keuangan yang baik. Ekonomi manajerial penting untuk mengidentifikasi biaya mana yang penting dan biaya mana yang tidak perlu.  Ini bertujuan untuk menghindari defisit perusahaan.
·         Sebagai Alat Evaluasi
Ekonomi manajerial dapat digunakan sebagai alat evaluasi jika ada perubahan manajer baru. Jadi manajer baru dapat mempelajari apa yang kurang dan apa yang dapat dilanjutkan dari strategi ekonomi manajerial yang dilakukan oleh manajer lama. Tentu saja era baru akan menghadirkan pasar baru yang lebih kompetitif di dunia bisnis. Jadi perlu ada evaluasi kebijakan lama.
·         Membantu Manajer Menyelesaikan Masalah
Ekonomi manajerial sangat membantu sebagai analis dalam membuat keputusan yang dibuat oleh manajer. Seperti yang kita ketahui, kemajuan ekonomi membuat kemajuan dalam kondisi pasar yang berubah sehingga reformasi kebijakan diperlukan sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan atau bisnis yang lebih efektif.
·         Mengetahui Lingkungan Industri, Perusahaan dan Ekonomi
Ekonomi manajerial juga berperan dalam analisis lingkungan industri, perusahaan, dan ekonomi. Analisis lingkungan ini perlu dilakukan untuk menentukan kondisi konsumen, pemasok dan pesaing. Selain itu, perusahaan juga perlu menganalisis lingkungan tempat produk mereka akan dikeluarkan. Analisis lingkungan ini sangat diperlukan untuk tahap pengambilan keputusan, dan dari sini perusahaan akan menghasilkan keputusan tentang cara mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

4.     Hubungannya dengan Pengambilan Keputusan
Alat yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial antara lain matematika ekonomi dan ekonometrika. Kedua alat ini yang diterjemakan dalam bentuk teknik optimasi, teknik peramalan, analisis numerik, estimasi statistik. Keduanya digunakan untuk mengkonstruksi dan mengestimasi model keputusan yang diarahkan kepada besarnya determinasi agar pengambilan keputusan dapat optimal, dalam arti efektif dan efisien. Pengambilan keputusan juga dapat dianalisis dari data kualitatif berupa teori permainan.
Secara khusus, matematika ekonomi digunakan untuk memformulasi model-model ekonomi yang berasal dari teori ekonomi. Model yang menggunakan matematika ekonomi ini sering disebut dengan ekonometrika. Ekonometrika dapat diartikan sebagai suatu keilmuan sekaligus teknik yang digunakan untuk mengestimasi dan melakukan peramalan kegiatan ekonomi. Analisis yang banyak digunakan dalam ekonometrika adalah analisis regresi, yang bertujuan untuk mencari besarnya pengaruh faktor-faktor determinasi (variabel independen atau bebas) terhadap faktor-faktor yang dipengaruhi (variabel dependen atau terikat). Hasil dari analisis regresi ini dapat berupa peramalan. Sumber data yang digunakan adalah data historis, sehingga dalam pengambilan keputusan menggunakan ekonometrika memerlukan data statistik.
Sebagai contoh, teori ekonomi menjelaskan bahwa jumlah permintaan terhadap suatu barang (Q) dipengaruhi oleh berbagai hal seperti harga barang itu sendiri (P), tingkat penghasilan (Y), harga komoditi yang berhubungan, yang dapat saja berupa harga komoditi yang bersifat komplementer (Pc) atau yang bersifat substitusi (Ps). Pernyataan teori tersebut secara teoritis dapat dituliskan dalam bentuk model matematis sebagai berikut:
Q = f(P, Y, Pc, Ps)
Q merupakan variabel dependen (terikat), sedangkan P, Y, Pc, Ps merupakan variabel independen (bebas). Dengan menggunakan data pada masing-masing variabel, maka dapat dihitung berapa besarnya pengaruh masing-masing variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen, baik itu secara individual ataupun secara serentak. Hasil analisis tersebut dapat digunakan pula untuk mengestimasi kecenderungan perilaku ekonomi pada masa yang akan datang, dengan catatan tetap memberlakukan asumsi ceteris paribus. Skope ekonomi manajerial adalah pada seluruh problem perusahaan. Tentu saja sangat bisa diterapkan pada permasalahan oleh lingkup tertentu, seperti lingkup akuntansi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, operasional, dan sebagainya.

5.     Laba Melalui Pengendalian Biaya
Laba merupakan tujuan akhir dari suatu perusahaan. Laba merupakan sarana untuk menciptakan kesejahteraan bagi pihak-pihak yang terkait yang berguna sebagai berikut:
·      laba sebagai sumber pembiayaan, seperti:
-  Peningkatan kualitas SDM
-  Perluasan produk
-  Perluasan pasar
-  Pembiayaan lainnya
      laba sebagai ukuran pembayaran pajak
      laba sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)
      laba merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan.
      laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan.
      laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.

a               a. Teori Memperoleh Laba:
               Teori Pembuangan Resiko: jika resiko-resiko kerugian dapat dihindari.
               Teori Friksi: Jika menang dalam mengambil kesempatan ketika friksi terjadi
               Teori Monopoli: Jika memonopoli usaha.
               Teori Inovasi: Jika inovasi lebih awal dibanding pesaingnya.
               Teori Efisiensi: Jika efisien dalam operasionalnya.
               Teori Kompensasi: jika mampu memuaskan konsumen, dan mempertahankan efisiensi.
a               b. Laba yang diinginkan perusahaan:
               Laba sebanyak mungkin dan selama mungkin. Tetapi ini terkendala oleh keinginan konsumen yang menghendaki: produk sangat berkualitas dan harga yang sangat murah. Oleh karena itu laba yang bisa dicapai adalah bukan maksimal, tetapi optimal.
               Laba yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak melanggar norma dan etika. Karena, hanya dengan hal tersebut laba dapat berlangsung selama mungkin.
a               c. Cara pengukuran laba optimum:
               Menggunakan teknik optimasi:
- Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).
- Optimisasi Multivariate
- Optimisasi Terkendala (constrained optimization)
               Menggunakan Metode Lagrange Muliplier

Rumus Laba :

π = TR – TC

(Laba = Pendapatan – Biaya)
          Pendapatan, merupakan variabel eksogen, yang tidak bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, hanya bisa dipengaruhi, karena pengambilan keputusannya adalah konsumen. Agar optimal memperleh pendapatan perlu dikaitkan dengan teori perilaku konsumen.
          Biaya, merupakan variabel endogen, yang bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, Agar optimal perlu penanganan biaya secara khusus dan cermat menggunakan berbagai teori, seperti teori biaya produksi, teori biaya pemasaran, dan sebagainya. Akuntansi Biaya menjadi instrumen yang penting.
          Agar perusahaan mendapatkan laba maka pendapatan harus lebih besar dari pada biaya.

a               d. Pendapatan Biaya:

BIAYA = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan .
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya total (TC).


Referensi : Supawi Pawenang, Modul Ekonomi Manajerial, Uniba Surakarta, 2019 (uniba.ac.id)

Ekonomi Manajerial 2

  A.       Teori Produksi Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi ha...