Selasa, 01 Januari 2019

Manajemen Operasional


A.     Manajemen Operasional
Prinsip dasar manajemen merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi. Secara umum, definisi mengenai manajemen operasional merupakan proses pengambilan keputusan mengenai penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dengan alokasi biaya efisien. oleh karena itu manajemen operasional mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi operasional.

Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output. Orientasi manajer operasional adalah mengarahkan hasil output dalam kuantitas, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu yang sesuai dengan permintaan user atau konsumen.

Proses manajemen terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengaturan pekerja, pengarahan dan pengendalian. Manajemen operasional menerapkan manajemen inti pada pengambilan keputusan pada fungsi manajemen operasional. Bidang manajemen operasional masih terbilang muda, tetapi sejarahnya amatlah kaya dan menarik. Peningkatan kehidupan dan disiplin ilmu manajemen operasional disebabkan adanya inovasi dan bantuan pemikiran banyak orang. Manajemen operasional akan terus berkembang dengan adanya bantuan dari disiplin ilmu lain, termasuk teknik industri dan sains manajemen. Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika) juga memberikan kontribusi pada kemajuan manajemen operasional.
B.    Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Ada beberapa aspek yang saling berhubungan dalam suatu ruang lingkup manajemen operasional meliputi :
·      Aspek Struktural
aspek mengenai pengaturan komponen yang membangun suatu sistem manajemen operasional yan saling berinteraksi antara satu sama lainnya.
·      Aspek Fungsional
aspek yang berkaitan dengan manajerial dan pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimal.
·      Aspek Lingkungan
sistem dalam manajemen operasional yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat dengan lingkungan.

C.    Peran Manajemen Operasional
Peranan dan fungsi dari manajer operasional sangat strategis dalam mengembangkan sistem proses produksi yang kuat untuk menciptakan produk atau jasa lebih efisien dan efektif.
Jika disesuaikan dengan pengertian manajemen operasional, seorang manajer harus benar-benar paham keseluruhan proses yang ada di dalam perusahaan. Mereka dilibatkan soal pengkoordinasian proses beserta pengembangan terbarunya sambil mengevaluasi kembali strukturnya. Dalam hal ini, organisasi dan produktifitas menjadi hal yang paling dibutuhkan ketika menjadi seorang manajer operasional. Ia harus bisa berada di posisi yang sangat fleksibel.
Beberapa tugas pokok Manajer Operasional dalam proses produksi antara lain :
·       Perencanaan kualitas dan kuantitas bahan baku dalam proses produksi.
·       Menentukan dan mengatur letak layout pabrik.
·       Menentukan dan mengatur lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien agar penghematan waktu dalam mobilisasi.
·       Melakukan pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin adanya keandalan dan kontinuitas operasional.
·       Menciptakan strategi produk yang berkualitas dan unik agar dapat bersaing di pasar dengan biaya efektif.
·       Menentukan schedule kerja yang efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja.
·       Bertanggungjawab terhadap kontinuitas hasil produksi.

D.     Tujuan Manajemen Operasional
Para manajemen dalam organisasi dalam pelaksanaan manajemen produksi/operasi  bertujuan untuk mengatur penggunaan resources yang ada baik yang berupa bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan perlengkapan, sedemikan rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 
Dengan demikian kita perlu mempelajari menajemen operasional karena :
a.         Manajemen operasional merupakan salah satu dari tiga fungsi utama untuk membuat barang dan jasa dari seluruh organisasi perusahaan, yaitu :
·           Pemasaran yang membuat adanya permintaan atau mendapat pesanan untuk pembuatan suatu barang.
·           Produk/poerasi yang menghasilkan produk
·           Keuangan atau akuntansi yang memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang
b.         Untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi suatu barang dan jasa
c.         Fungsi produksi merupakan bagaian yang paling penting dan mahal, misalnya untuk perbaikan-perbaikan pelayanan kepada konsumen.
d.        Untuk mengetahui tugas-tugas penting dari seorang manajer operasional

E.     Fungsi-Fungsi Manajemen Operasional

Adapun fungsi mengenai manajemen operasional diantara sebagai berikut :
a.  Perencanaan : meliputi seluruh kegiatan mulai dari penentuan barang atau jasa yang akan dibuat, perencanaan pengadaan dan penanganan sumberdaya-sumberdaya yang akan diolah, penentuan jumlah dan jenis serta penataan letak (layout) mesin-mesin dan peralatan yang akan digunakan, penentuan cara dan teknik pengolahan yang akan digunakan, penentuan ciri-ciri dan sifat yang harus dimiliki oleh barang atau jasa yang dihasilkan serta penetapan waktu kapan barang dan jasa yang bersangkutan sudah harus siap untuk dipasarkan.
b. Pengorganisasian : meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan
c.  Proses : seluruh kegiatan untuk mendapatkan keterangan tentang setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalam kegiatan operasi dan produksi.
d. Pengawasan : meliputi seluruh kegiatan yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan menjamin agar berbagai kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan itu sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Ø  Pengambilan Keputusan
Dilihat dari sudut pandang kondisi atas keputusan yang harus ditempuh, ada empat (4) macam pengambilan keputusan yaitu:
·       Pengambilan keputusan mengenai suatu peristiwa yang pasti
·       Pengambilan keputusan mengenai peristiwa yang memiliki resiko
·       Pengambilan keputusan mengenai suatu peristiwa yang tak pasti
·       Pengambilan keputusan mengenai peristiwa yang muncul akibat pertentangan dengan kondisi yang lain.

Ø  Contoh Kegiatan Manajemen Operasional Disektor Barang Dan Jasa

Adapun contoh kegiatan manajemen operasional disektor barang dan jasa yang diantaranya yaitu:
·       Produk Barang
Manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, berbagai pabrik pembuatan produk barang, pertambangan, industri berat maupun ringan, konstruksi, otomotif, perumahan.
·       Produk Jasa
Jasa professional, pendidikan, hukum, kesehatan, perdagangan, layanan masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi, hiburan, administrasi, real estate, jasa perbaikan.

Ø  Bidang Kegiatan yang Memerlukan Keahlian Menajamen Operasional

Adapun bidang kegiatan yang memerlukan keahlian manajemen operasional yang diantaranya sebagai berikut:

v  Manajer Pabrik “Plant Manager”

Manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, manajemen persediaan, termasuk pengelolaan karyawan di bagian operasional maupun pengelolaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.

v  Direktur Pembelian “Director of Purchashing”

Mengenai fungsi pembelian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat keterkaitan dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi.

v  Manajer Mutu “Quality Manager”

Mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua aspek operasional karena kualitas merupakan tanggung jawab secara bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi operasional.

v  Konsultan Perbaikan Proses “Process Improvement Consultants”

Berkaitan dengan desain proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi perusahaan.

v  Manajer Dan Perencana Rantai Pasokan “Supply Chain Manager Planner”

Bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan.

Ø  Hubungan Manajemen Operasional dengan “Supply Chain”

Supply Chain diartikan dengan logistik. Bidang ini berhubungan dengan proses produksi dan distribusi barang. Dalam hal ini, “supply chain” mengatur distribusi barang ke suplier, manufaktur dan retailer sehingga sampai ke tangan konsumen.

Intinya “Supply Chain” ini selalu berhubungan langsung dengan produk jadi serta mengirim hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan seperti barang yang dibutuhkan di perusahaan.
Manajemen operasional sangat erat kaitannya dengan “supply chain”atau SCM (Supply Chain Management). Mereka harus paham tren global dan lokal, memahami permintaan konsumen dan kapasitas bahan produksi.




Referensi : Supawi Pawenang, Modul Manajemen Operasional, Uniba Surakarta, 2018 (uniba.ac.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ekonomi Manajerial 2

  A.       Teori Produksi Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi ha...